Minggu, 16 Oktober 2011

tugas wira


To: djanggubenyaminpontianak.blogspot.com
From : inekeprastika@ymail.com
Nama : ineke prastika
class: XIpm1 (A)
1.       Alas an- alasan seseorang memulai usaha
a.       Untuk meningkatkan pendapatan.
b.      Untuk membuat perbedaan dan  berkontribusi kepada masyarakat.
c.       Untuk menggali potensi dengan melakukan sesuatu yang disukai.
d.      Untuk menggunakan sumber daya yang tersedia ( seperti tenaga kerja, lahan, dan uang ) secara lebih efisien.
2.       Bentuk-bentuk badan usaha
a.       Perusahaan perorangan / kepemilikan tunggal ( soleproprietorship)
Biasanya jenis UMKM ( usaha mikro kecil menengah ) cenderung memilih usaha dalam bentuk ini. Soleproprietorship adalah usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang saja.
b.      Persekutuan (partnership )
Jenis badan usaha ini lebih sering digunakan bila pendiri / pemilik usaha lebih dari satu orang.
c.       Badan usaha dengan limit corporation atau perseoran terbatas (PT)
Bentuk badan usaha ini lebih profesional dibanding persekutuan.
d.      Business cooperative (co-op) atau kerja sama bisnis
Struktur ini merupakan bentuk incorporation company atau yang sering disebut dengan ‘B2B’ (Bussiness –to-Bussiness).
3.       Struktur organisasi adalah kerangka dan susunan yang merupakan pola hubungan antar fungsi, bagian atau posisi, maupun orang-orang dalam organisasi/perusahaan.
4.       Faktor-faktor struktur organisasi
a.       Ukuran organisasi
b.      Jumlah anggota / karyawan dan orang-orang yang terlibat dalam suatu organisasi
c.       Teknologi yang digunakan
d.      Strategi untuk mencapai tujuan
5.       a. organisasi lini atau garis
b. organisasi garis dan staf
c. organisasi matriks
d. organisasi komite, yang dipilih organisasi garis dan staf
6.       a. core product – produk utama (manfaat dan fungsi inti)
b. tangible product – produk nyata / berwujud
c. Augmented product – produk tambahan
7.       *produk kebutuhan sehari-hari (convenience product), yaitu produk yang sering dibeli oleh pelanggan serta mudah diperoleh.
*produk belanja (shopping product), yang termasuk kebutuhan sekunder.
* produk khusus (speciality product) yang sangat spesifik.
8.       Cirri-ciri jasa dan contohnya.:
a.       Tak berwujud , artinya jasa tidak bias dilihat , didengar, dirasakan , diraba, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.
Contoh: seseorang akan menggunakan jasa maskapai penerbang  dia harus mengetahui berapa harganya dan kelengkapan yang dimiliki dalam penerbang itu sendiri sehingga kita sendiri bias mengetahui kualitas dari maspakai penerbang tersebut, kita sudah tau mungkin saja kita juga akan membeli nya kalau kita melihat itu menarik buat kita.
b.      Tak terpisahkan , artinya jasa tidak bias dipisahkan hubungan antara produsen dan konsumen.
Contoh : seseorang karyawan hotel  termasuk dalam kategori produsen penyedian jasa maupun kebutuhan konsumen serta konsumen nya adalah tamu hotel yang menginap sari suatu jasa yang sekaligus bias berperan dalam membantu meningkatkan kualitas daari produsen tersebut. Oleh karena itu hubungan antar penyedia dan pemakai sangat laz mempengaruhu hasil dari suatu bisnis yang dijalankan.
c.       Bervariasi , artinya kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang menyediakan jasa, kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disedikan.
Contoh : THE sunan Hotel (HOTEL terbaik di SOLO)
d.      Dapat musnah, artinya jasa tidak dapat disimpa untuk dijual kembali dilain waktu.
Contoh : antar karyawan/ staff.
9.       Fungsi-fungsinya:
-          Fungsi batch stock atau lot size investing , berfungsi untuk mengurangi biaya per unit saat produksi maupun pembelian sumber daya.
-          Fungsi decoupling, berfungsi untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada pemasok.
-          Fungsi antisipasi, berfungsi untuk menghadapi naik turunnya permintaan, terutama yang bias diperkirakan karena sudah pernah terjadi sebelumnya.
10.   Proses produksi:
1.       Proses produksi terus menerus, yaitu proses produksi yang mengerjakan barang yang selalu sama dan tisak pernah berganti. Contohnya: sesuatu barang yang focus pada produk.
2.       Proses produksi terputus-putus, biasanya digunakan untuk perusahaan yang mengerjakan bermacam-macam barang dengan jumlah variasi yang sedikit. Contohnya: suatu barang yang lebih focus pada prosesnya.